Selasa, 11 Oktober 2011
Malang Tercinta
Nama "Malang" sampai saat ini masih diteliti asal-usulnya oleh para ahli  sejarah. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk  memperoleh jawaban yang tepat atas asal-usul nama "Malang". Sampai saat  ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang  tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu,  menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama  bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih  tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara  Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci  Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh  kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah  gunung Buring,  satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana  terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas  kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah  barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang. Pihak  yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu  terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka,  yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca  yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya  bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti Candi Jago dan Candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman Kerajaan Singasari.  Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan  manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal  dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar